Bandar Lampung, — Organisasi komunitas pelaku, pemerhati, pecinta pemajuan dunia pariwisata Indonesia, Masyarakat Sadar Wisata (Masata), secara eksklusif memberikan penghargaan bergengsi kepada destinasi wisata Pulau Tegal Mas. Penghargaan berupa Piagam Apresiasi Pulau Tegal Mas Lampung Telah Memenuhi Persyaratan Standardisasi CHSE (Cleanliness, Healthty, Safety, and Environmental Sustainability) Destinasi Pariwisata Indonesia.

Penyerahan dilaksanakan di dermaga utama Pulau Tegal Mas dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Penyerahan dilakukan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Masata, Panca Rudolf Sarungu dan Sekretaris Jenderal Andi Azwan, didampingi sejumlah pengurus DPP menyerahkan piagam tersebut kepada Direktur Utama PT Tegal Mas, Rafsanzani Patria, mewakili Thomas Azis Riska selaku owner destinasi.

“Pulau Tegal Mas sebagai karunia Tuhan yang luar biasa. Surga kecil, Maldives of Indonesia, from Lampung,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Masata, Andi Azwan.

Selain itu juga, ia menyosialisasikan hasil agenda diskusi fokus terpumpun/focus group discussion (FGD) strategi reaktivasi pariwisata nusantara di Lampung, sehari sebelumnya, Kamis, 8 Oktober 2020, di Hotel Bukit Randu, Bandar Lampung.

Gelaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bareng Masata tersebut membangunkan kembali optimisme elemen pemangku kepentingan sektor pariwisata regional se-Sumatera untuk tetap bertahan di tengah pandemi. Untuk perlu diyakini bersama pariwisata akan kembali bergeliat sejalan dengan dirasakan masyarakat pariwisata di Indonesia pascapandemi disertai kata kunci proses pemajuannya yakni kolaborasi.

“Kegiatan FGD yang dilaksanakan Kemenparekraf dan Masata berjalan dengan lancar. Hal sama juga untuk kegiatan Kick Off Penerapan Protokol Pariwisata dan Sosialisasi Digitalisasi Pariwisata Masata dan Telkom Indonesia di Lembah Hijau Lampung,” ujarnya.

Ia juga mengatakan pihaknya mengajak Pulau Tegal Mas bersinergi berkolaborasi memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Lampung, Sumatera, dan Indonesia. “Masata siap mendukung dan bekerja sama, kami juga siap mempromosikan tempat yang indah ini melalui semua media sosial Masata,” katanya.

Sementra itu, Dirut Tegal Mas, Rafsanzani Patria, mengucapkan terima kasih atas penganugerahan piagam apresiasi serta upaya akan tetap semangat untuk terus berbuat baik bagi kemajuan pariwisata di Lampung.

“Saat kami para warga sini (Pulau Tegal Mas) bertemu pak Thomas Riska selanjutnya terus berjuang bersama-sama hingga saat ini, kami menemukan selain lautan sampah juga ada mohon maaf, 86 mayat manusia saat pembersihan pulau dan wilayah sekeliling,” ujar Rafsan, sapaan akrabnya.

Dia juga meneruskan, sebelum dikelola pihaknya, Pulau Tegal Mas juga dikenal sebagai penampung sampah laut dan pesisir pantai Teluk Lampung. “Di sini ada siklus Januari-Februari yang terdapat sampah, di bulan itu pulau ini kedatangan sampah berton-ton jumlahnya. Ekskavator kami pun tak cukup untuk mengimbangi volume sampah yang ada,” ujarnya.(red)