Bandar Lampung — Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) secara virtual, di Ruang Command Center Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Selasa (01/06).
Turut mendampingi Gubernur, Jajaran Forkopimda Provinsi Lampung, Kepala BIN Provinsi Lampung, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kepala Badan Kesbangpol, Kepala Dinas Kominfotik, Kepala Dinas Pendidikan.
Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 diselenggarakan di tengah situasi Pandemi Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat kepada seluruh peserta Upacara, baik yang mengikuti secara langsung di halaman gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri maupun peserta yang mengikuti secara virtual di berbagai daerah di Indonesia.
Peringatan Hari Lahir Pancasila di tahun ini mengambil tema ‘Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh’. Dalam upacara yang terpusat di Gedung Pancasila, Jakarta ini, Presiden RI Joko Widodo bertindak selaku Inspektur Upacara.
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, didapuk membacakan Teks Pancasila, sementara Ketua DPR RI, Puan Maharani, membacakan naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, di akhir upacara membacakan doa.
Dalam amanatnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa tantangan Pancasila saat ini tidaklah semakin ringan, globalisasi dan interaksi antar belahan dunia tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan.
Presiden mengatakan, hal-hal yang perlu diwaspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk didalamnya rivalitas antar pandangan, rivalitas antar nilai-nilai dan rivalitas antar ideologi.
Ideologi trans-nasional cenderung meningkat, memasuki berbagai lini masyarakat dengan berbagai cara dan strategi. Perkembangan Iptek dan Revolusi Industri 4.0 telah menyediakan berbagai kemudahan berinteraksi dan berorganisasi dalam skala besar lintas negara.
Kemudahan komunikasi melalui konektivitas 5G, menurut Presiden, dapat digunakan oleh para ideolog trans-nasional radikal untuk merambah ke seluruh kalangan dan pelosok Indonesia.
Untuk itu, Presiden mengatakan bahwa pendalaman Pancasila memerlukan cara-cara baru yang luar biasa dengan memanfaatkan perkembangan Iptek, terutama revolusi industri 4.0. Pancasila harus menjadi pondasi dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkeindonesiaan.
“Saya mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia Maju yang kita cita-citakan,” pesan Presiden Joko Widodo.
Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang ini juga dihadiri secara daring oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Mantan Presiden Indonesia Ke-5 Megawati Soekarnoputri, Mantan Wakil Presiden Indonesia Ke-6 Try Sutrisno, Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Lembaga Negara, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, dan Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
Seluruh peserta yang mengikuti upacara, baik secara langsung di Gedung Pancasila maupun secara daring, tampak mengenakan pakaian adat dari seluruh Nusantara.