Harga Tomat yang turun drastis mendapat perhatian anggota DPRD Provinsi Lampung dari fraksi PDI-P ,langsung turun kepetani tomat di Lampung Barat.

 

Hal tersebut diungkapkan Nurmanto salah satu petani tomat di Sebarus Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, provinsi Lampung saat bertemu Lesty.

 

Lesti Putri Utami, Anggota DPRD Provinsi Lampung Berdialog Dengan Petani Tomat.

 

“Melihat seperti inikan tentunya membuat kita miris ya, yang harga tomat turun hingga RP.300/Kg, apalagi para petani yang merasakannya,”.

 

“Tentunya hal ini menjadi perhatian pemerintah baik eksekutif maupun legislatif supaya dapat membantu masyarakat khususnya petani tomat,” ujar Sekretaris Komisi II DPRD Lampung, Senin (30/01/23).

 

Dikutif dari media jurnalpersada.com, Lesty juga meminta kepada pemerintah provinsi Lampung supaya dapat membantu petani dengan menekankan perda tentang kerjasama antar daerah.

 

“Kita kan punya peraturan daerah no 1 tahun 2021 tentang kerjasama antar daerah, pemerintah dapat menjembatani supaya hasil panen tomat ini dapat didistribusikan ke daerah di luar Lampung, agar menjadi salah satu solusi ketika petani dalam kesulitan,” ucap Srikandi PDI-Perjuangan ini.

 

Nurmanto menjabarkan kondisi petani tomat di setiap tahunnya dari tiga kali panen tersebut memang ada satu kali panen yang harganya merosot tajam.

 

“Kondisi ini sudah sering terjadi, sudah seperti hukum alam. Disaat hasil panen melimpah tapi permintaan pasar tidak menunjang,” katanya.

 

Ia juga berharap pemerintah provinsi Lampung dapat memberikan solusi kepada petani tomat, Sehingga hasil panen tomat ini tetap di hargai meskipun murah,” tutupnya