Tanggamus – Minimnya keterbukaan informasi publik Pemerintah Kabupaten Tanggamus khususnya Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) tidak efektif melakukan kebijakan dalam memangkas Anggaran Publikasi Media Massa kegiatan Organisasi Profesi hingga 70 persen. Hal ini diungkapkan sejumlah Organisasi Profesi Pers di Kabupaten Tanggamus yakni, PWI, AWPI, AJOI, KWRI, IWO PWRI yang geram dengan kebijakan Pemkab Tanggamus.
Peryataan sikap para Ketua Organisasi Pers Tanggamus tersebut berupaya melakukan audensi dengan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diketua Sekdakab, akan tetapi upaya audensi tersebut tidak membuahkan hasil dikarenakan Sekdakab sulit ditemui.
Disisi lain, Ketua Organisasi Profesi Media memutuskan untuk bertemu langsung Wakil Bupati AM Syafie, kendati bertemu dengan orang nomor 2 (dua) di Bumi Begawi Jejama terkait kebijakan anggaran kegiatan publikasi dan Organisasi Profesi menuai jalan buntu.
“Saya tidak mampu untuk menjelaskan walaupun saya wakil bupati, untuk lebih jelasnya tanyakan langsung ke sekkab,” ujar AM Syafie kepada para awak media.
Lanjutnya,“Silahkan langsung ke sekda coba tanyakan ke protokol sekda bisa gak melakukan audensi,” pungkas Wakil Bupati kembali.
Kemudian, Suharni Sos ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kibar Tanggamus meminta Pemkab Tanggamus melalui ketua OPD yakni Sekdakab, selayaknya lebih proaktif dengan pembangunan serta para media massa hal itu sesuai dengan asas keterbukaan publik.
“Jangan sampai situasi tersebut berlarut-larut, hubungan media massa dengan pemkab harus tetap terjaga dengan baik, apalagi sampai alergi untuk itu, membuka dirilah hal itu dapat menjadi boomerang bagi birokrasi Tanggamus,” ujar Suharni.
Dikesempatan itu, Budi Hartono Ketua Organisasi AJOI Tanggamus mengatakan memahami kondisi keuangan pemerintah daerah saat ini, meski begitu lanjut dia, masih banyak pos anggaran yang dapat dipangkas guna menghindari pemangkasan anggaran media.
“Pemkab Tanggamus melalui sekkab harus lebih terbuka, jangan selalu menghindar dengan para jurnalis selama ini sekkab Tanggamus terlihat terlalu menutup diri, kata Budihartono di aminin Imron Tara
Ditambahkan Imron Tara Ketua AWPI Tanggamus mengungkap Kekecewaan para pemburu berita tersebut terlihat ketika hendak menemui Sekdakab Hamid M Lubis, ternyata tidak berada di ruangannya saat jam kerja bahkan ketika itu waktu menujukan baru pukul 10.00 WIB.
“Kami sangat kecewa dengan Sekkab selalu menghindar dengan kami para media massa, bahkan protokolnya saja satu orang pun tidak terlihat, padahal itu jam kerja lo,” Kata Imron Tara ketua AWPI Tanggamus kepada para awak media.
Buntut pemangkasan Anggaran Media dan Organisasi serta sulitnya Sekdakab untuk menjelaskan pemangkasan Anggaran, dalam waktu dekat para media massa yang tergabung dalam Front Aliansi Organisasi Profesi akan melakukan demo besar-besaran hal itu menuntut kebijakan Pemkab Tanggamus yang pro pembangunan serta keterbukaan publik khususnya media masa.