Tulangbawang, – Berbicara adalah salah satu tahap perkembangan pada manusia. Bicara akan menciptakan bahasa dan bahasa menjadi media untuk menyampaikan informasi / berkomunikasi. Keterlambatan bicara adalah suatu kondisi di mana sesesorang mengalami keterlambatan perkembangan dalam berbicara dari usianya. Wicara (speech) adalah produksi suara, sedangkan bahasa (language) adalah kelancaran dalam menggunakan kata untuk mengkomunikasikan maksud yang diinginkan. Minggu (04/02/2024).

Hal ini disampaikan oleh dr. Jenni Friska br. Karo Klinik Pangkalan TNI AU Pangeran M. Bun Yamin ada tahapan bicara mejadi salah satu acuan dalam perkembangan seorang anak.

“Bicara tidak hanya melibatkan otot-otot motorik, tetapi juga berhubungan dengan stimulus sensori anak dan perintegrasiannya di otak,” Ujar dr. Jenni.

Berikutnya dr. Jenni mengatakan tahapan bicara pada anak meliputi Cooing, Babbling, True Speech, Merangkai beberapa kata, Berbicara dengan susunan kalimat yang benar.

Speech and language delay ada yang bersifat primer ataupun sekunder. Jenis primer meliputi perkembangan wicara dan bahasa yang terlambat oleh karena kelainan dalam mengekspresikan bahasa dan kelainan dalam menerima isyarat bahasa (reseptive language disorder),” Kata dr. Jenni Kembali.

Selanjutnya, dr. Jenni juga bertutur Speech and language delay jenis sekunder biasanya disebabkan oleh kondisi-kondisi organik, seperti kehilangan kemampuan mendengar (kerusakan organ telinga), autisme, masalah intelektual, dan lain-lain.

“Rehabilitasi medik yang dapat dilakukan pada anak dengan speech and language delay adalah melalui terapi wicara dan terapi okupasi. Terapi wicara dilaksanakan oleh terapis yang memiliki sertifikat kompetensi dalam bidang terapi wicara. Terapi wicara dilakukan untuk memperkuat otot-otot mulut dan pita suara dengan melakukan stimulasi-stimulasi khusus dan dilatihkan secara simultan. Terapi okupasi juga dapat diberikan kepada anak yang mengalami keterlambatan bicara sekaligus juga gangguan perhatian dan konsentrasi. Contohnya pada anak dengan gangguan autisme,” Tuturnya kembali.

Selanjutnya, dr. Jenni Friska Berucap kenali tahapan berbicara pada anak Anda. Apabila anak Anda mengalami speech and language delay, maka jangan delay untuk melakukan evaluasi dan rehabilitasi. Perkembangan bicara dan bahasa anak tahap dini menentukan perkembangan kognitif dan komunikasi sosial tahap selanjutnya.